Oleh : Ratri Pusparini,S.Farm,Apt.
Healthy people, siapa nih yang pernah kehabisan vitamin C saat membeli di apotek selama masa pandemi ini? Mungkin banyak ya di antara kita yang mengalaminya. Rupanya tidak hanya masker dan hand sanitizer yang di awal pandemi menjadi barang “langka” karena tingginya permintaan pasar, kini tren permintaan akan suplemen kesehatan juga meningkat tajam. Sebelum memutuskan untuk membeli, Yuk kita ketahui apa itu suplemen kesehatan beserta fungsinya.
Suplemen Kesehatan
Suplemen Kesehatan adalah produk yang dimaksudkan untuk melengkapi kebutuhan zat gizi, memelihara, meningkatkan dan/atau memperbaiki fungsi kesehatan, mempunyai nilai gizi dan/atau efek fisiologis, mengandung satu atau lebih bahan berupa vitamin, mineral, asam amino dan/atau bahan lain bukan tumbuhan yang dapat dikombinasi dengan tumbuhan.
Nah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait konsumsi suplemen kesehatan, di antaranya :
- Suplemen kesehatan dapat memenuhi dan melengkapi kebutuhan sehingga membantu agar tubuh pulih dari kondisi penyakit tertentu;
- Suplemen kesehatan yang mengandung vitamin dapat melengkapi dan memperbaiki kekurangan vitamin tersebut sehingga sistem imun dapat berfungsi optimal;
- Tidak untuk mengobati/ menggantikan obat yang digunakan dalam menyembuhkan suatu penyakit;
- Tidak bertujuan untuk menggantikan zat gizi yang terkandung dalam makanan sehari-hari.
Kapan kira-kira kita perlu untuk mengonsumsi suplemen kesehatan?
Pada dasarnya, suplemen diperlukan oleh mereka yang tidak cukup mendapatkan zat gizi tertentu dari konsumsi makanannya sehari-hari. Ada banyak zat gizi yang diperlukan oleh tubuh seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat. Pemenuhan zat gizi diperlukan oleh tubuh untuk dapat menjalankan fungsinya dengan baik, termasuk untuk menjaga daya tahan tubuh dari serangan bakteri dan virus. Untuk dapat memenuhi kebutuhan gizi tersebut, kita memerlukan asupan gizi yang seimbang. Pinsip gizi seimbang menekankan kepada kesesuaian jumlah, jenis, dan variasi atau keanekaragaman makanan.
Jika mengacu pada Prinsip Gizi Seimbang, kita perlu mengonsumsi sebanyak 3-4 porsi sayur dan 2-3 porsi buah setiap hari atau setengah bagian piring berisi buah dan sayur (lebih banyak sayuran) setiap kali makan. Sayangnya, berdasarkan data Riskesdas pada tahun 2018, hampir seluruh orang Indonesia kurang mengonsumsi sayur dan buah seperti yang dianjurkan. Hanya 4,5% orang Indonesia yang mengonsumsi sayur dan buah sesuai anjuran. Padahal, sayur dan buah merupakan sumber serat, vitamin, dan mineral yang baik. Jiika asupan zat gizi tersebut kurang maka dapat menyebabkan gangguan dalam metabolisme maupun gangguan kesehatan, termasuk tidak dapat melawan bakteri dan virus karena sistem imun dalam tubuh tidak berfungsi sempurna.
Ditambah dengan kekhawatiran masyarakat akan terjangkitnya Covid-19 dan kurangnya asupan makanan sesuai prinsip gizi seimbang, maka masyarakat modern yang hanya memiliki sedikit waktu luang diluar jam kerjanya cenderung mengandalkan suplemen. Suplemen dapat dikonsumsi oleh beberapa kelompok orang berdasarkan hasil konsultasi tenaga kesehatan.
Suplemen kesehatan yang saat ini tengah menjadi primadona adalah sediaan Vitamin C atau dikenal sebagai asam L-askorbat. Ia merupakan vitamin larut air yang secara alami sebenarnya banyak sekali terdapat dalam makanan. Vitamin C juga dapat ditambahkan ke makanan lain atau dirupakan dalam bentuk sediaan suplemen kesehatan.
Tubuh memiliki sistem daya tahan tubuh yang kompleks dan terintegrasi dari sel, jaringan, organ dan mediator terlarut yang terlibat untuk mempertahankan tubuh terhadap serangan asing yang sekiranya “mengancam”. Sistem ini terdiri dari kekebalan alami (innate immune) dan kekebalan adaptif (adaptive immune). Sistem kekebalan alami melibatkan sel-sel pembunuh alami yaitu neutrofil atau sering dikenal dengan makrofag, sedangkan sistem kekebalan adaptif melibatkan limfosit (T dan B) dengan menghasilkan antibody sebagai respon imun.
Pada kondisi tubuh yang baik, reaksi imun alami dan imun adaptif bekerja untuk mempertahankan kekebalan tubuh. Penggunaan suplemen kesehatan kebanyakan ditujukan untuk “memelihara” sistem kekebalan tubuh, sedangkan bila ditujukan untuk “memperbaiki” sistem kekebalan tubuh maka hanya diperlukan ketika tubuh benar-benar tidak dalam kondisi baik. Namun penggunaan tersebut tetap mempertimbangkan kondisi masing-masing apakah ada penyakit penyerta atau kondisi kesehatan tertentu yang memerlukan konsultasi dengan tenaga kesehatan.
Vitamin C memiliki kontribusi terhadap daya tahan tubuh dengan cara mendukung berbagai fungsi seluler pada sistem kekebalan tubuh, baik pada sistem imun bawaan maupun sistem imun adaptif. Vitamin C terakumulasi dalam sel fagosit (makrofag), seperti neutrofil dan dapat meningkatkan kemotaksis dan fagositosis yang tujuannya untuk membunuh mikroba. Makrofag diperlukan untuk pembersihan benda asing di tempat infeksi, sehingga mengurangi jaringan nekrosis dan potensi kerusakan jaringan lebih lanjut.
Tips memilih suplemen kesehatan
Nah, sebelum membeli dan mengonsumsi suplemen kesehatan, kita perlu mengetahui apa saja tips memilih suplemen agar nantinya aman dikonsumsi oleh tubuh. Jangan lupa cek KLIK (Kemasan, Label, Izin edar, dan Kadaluwarsa) untuk memastikan suplemen yang kita beli aman untuk dikonsumsi.
- Kemasan
Pastikan kemasan produk dalam kondisi baik, tidak berlubang, sobek, karatan, penyok dan bocor
- Label
Baca informasi produk yang tertera pada label dengan cermat
- Izin Edar
Pastikan produk memiliki Nomor Izin Edar (NIE) dari Badan POM. NIE dapat di cek melalui aplikasi android CEK BPOM atau website http://cekbpom.pom.go.id
- Kadaluwarsa
Pastikan produk tidak melebihi masa kedaluwarsa.
Sumber :
Badan POM RI. Peraturan Badan Pengawas Obat & Makanan No. 17 Tahun 2019 tentang Persyaratan Mutu Suplemen Kesehatan
Badan POM RI. Pedoman Penggunaan Herbal dan Suplemen Kesehatan dalam Menghadapi Covid 19 di Indonesia.
Carr, A. & Silvia, M, 2017. Vitamin C and Immune Function. Nutrients. ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5707683
Pingback:Hidup Sehat Rajin Konsumsi Sarang Walet – Distributor Sarang Walet #1