Bisa nggak ya aku memberikan ASI yang cukup untuk anakku nanti?
Bisakah anakku mum ASI tanpa dot atau botol?
Mampu nggak ya ASI-ku memenuhi kebutuhannya saat harus kembali bekerja?
____________________________________________________________________________

Oleh : Yuni Prabawani, STP,M.Kes

Halo Bunda..

Jika Bunda pernah memiliki pertanyaan seperti diatas, berarti bunda memiliki kekhawatiran terhadap pemenuhan ASI untuk buah hati bunda dan kekhawatiran yang dirasakan para bunda tersebut wajar kok, semoga saja tidak berhenti sampai disini tetapi dilanjut dengan mencari upaya agar yang dikhawatirkan tidak terjadi.

Bertepatan dengan “Pekan ASI”, tepatnya pada tanggal 1-7 Agustus 2023. Pekan ASI Sedunia tahun ini dengan tema “ENABLING BREASTFEEDING: Making a difference for working parents”. Sedangkan untuk tingkat Nasional membawa tema  “Dukung Ibu Bekerja Terus Menyusui”.

Baca Juga : Pola Makan Sehat Untuk Penderita Hepatitis

Sobat Gizi pas banget jika kita bahas masalah per ASI an untuk para bunda yang bekerja supaya tetap dapat meng-ASI-hi bayinya walaupun saat bunda sudah harus masuk kerja kembali biasanya bayi masih berusia 2 atau 3 bulan. Jangan khawatir untuk bunda yang kembali bekerja masih dapat meng-ASI-hi dengan cara memerah dan menyimpan ASI dengan benar.

Perlu diketahui bersama bahwa tidak semua tempat kerja memiliki suasana yang mendukung untuk meng-ASI-hi. Dukungan ini bisa berupa tersedianya Pojok Laktasi yang memudahkan bagi bunda yang akan memerah ASI nya. Dengan suasana yang mendukung ini  secara tidak langsung sebetulnya tempat kerja akan mendapat manfaat karena bila tenaga kerja mendapat dukungan dalam menyusui, maka: kebutuhan anak akan tercukupi sehingga anak akan jarang sakit dan lebih sehat, dengan demikian ibupun jarang ijin tidak masuk bekerja.

   

Dukungan lainnya juga dibutuhkan para bunda yang meng-ASI-hi agar mampu hingga 2 tahun, yaitu dukungan dari keluarga dekat baik suami dan orang tua/ mertua, nenek, adik, kakak dll. Suami dapat berperan membantu pekerjaan rumah tangga sang istri, bergantian menjaga sang anak saat malam hari, sehingga para bunda bisa istirahat dengan  cukup, suami memastikan bahwa makanan istrinya terpenuhi gizinya dan menciptakan suasana nyaman penuh dengan cinta dan kasih sayang kepada keluarga sehingga produksi ASInya akan maksimal.

Adakalanya bunda ketika kembali bekerja akhirnya memutuskan untuk berhenti menyusui atau mulai memberikan tambahan makanan pendamping ASI (MP-ASI) sebelum anak usia 6 bulan karena merasa ASInya tidak lagi bisa memenuhi kebutuhan bayi seperti saat masih belum masuk kerja (di rumah) Bagaimana caranya agar hal ini tidak terjadi dan tetap dapat mengASI i walaupun bunda bekerja?

Disamping dukungan keluarga dan tempat dimana bekerja yang telah dibahas sebelumnya sebaiknya bunda sebelum berangkat kerja menyusui sebanyak mungkin, mulai belajar memerah ASI (6 jam setelah melahirkan atau secepatnya), dan menyimpan ASI jika suplai ASI sudah cukup banyak dan bayi tumbuh dengan baik sesuai grafik pertumbuhan.

Sehingga pada saat bunda bekerja sudah mampu menyimpan ASI yang cukup untuk diberikan pada bayinya. Semakin banyak bayi menyusu, semakin banyak keuntungan yang didapat.

Bila tempat bekerja itu dekat dari rumah sebaiknya bunda bisa pulang meng-ASI-hi anaknya saat istirahat, atau meminta seseorang membawa bayinya ke tempat kerja. Untuk bunda bekerja yang rumahnya letaknya jauh dari tempat bekerja, bunda bisa perah ASInya 2–3 kali setiap hari (per 3 jam).dan disimpan dalam botol lalu masukkan tempat yang aman.

Saat memerah ASI perlu diperhatikan untuk menjaga kebersihan tangan dan wadah yang digunakan serta melakukan cuci tangan dengan bersih sebelum memerah ASI maupun menyimpannya. Wadah penyimpanan juga harus bersih.

Bunda dapat menggunakan botol kaca atau kontainer plastik dengan tutup yang rapat. Hindari pemakaian kantong plastik biasa maupun botol susu disposable karena mudah bocor dan terkontaminasi. Kontainer harus dicuci dengan air panas dan sabun serta dianginkan hingga kering sebelum dipakai. Simpanlah ASI sesuai kebutuhan bayi. Pastikan bahwa pada wadah ASI telah diberi label berisi nama anak dan tanggal beserta jam ASI diperah.

   

Tanggal kapan ASI diperah perlu dicantumkan untuk memastikan bahwa ASI yang dipakai adalah ASI segar/ASI yang terakhir di perah agar bayi mendapat manfaat terbesar.

Pada saat sudah di rumah sesering mungkin bayi disusui baik di malam hari, di pagi hari, dan kapan pun. Lakukan pemerahan ASI sebelum pergi bekerja, dan berikan kepada pengasuh untuk selanjutnya biar pengasuh yang memberikan kepada bayinya.

Tentunya pengasuh terlebih dahulu diedukasi bagaimana cara memberikan ASI dengan sendok atau cangkir bukan dengan botol/dot. Edukasikan juga tentang pemberian ASI perah yang telah dibekukan sebaiknya dicairkan dalam lemari pendingin satu hari sebelumnya. ASI yang akan digunakan dihangatkan dalam panci yang berisi air hangat. ASI yang telah dihangatkan dapat segera diberikan dan tidak didinginkan/dibekukan kembali.

ASI yang tidak habis dalam 2 jam sebaiknya tidak diberikan ke bayinya bisa dibuang atau diberikan pada kakak bayi atau anak yang lebih besar.

Semangat para bunda..

Yukkk……,  bekerja bukan halangan untuk tetap meng-ASI-hi bayinya asal ada kemauan yang kuat dan jika ada kendala segera konsultasi kepada konselor ASI.

Yakin saja walaupun bunda bekerja, MENYUSUI…. PASTI BISA!!

Untuk para bunda yang membutuhkan informasi lebih lanjut bisa konsultasi gizi baik online maupun offline dengan kami para Ahli Gizi di UPT Laboratorium gizi Dinas Kesehatan Provinsi Jatim silahkan hubungi kami di SiGizi Jatim : 081382790447

MENYUSUI …. PASTI BISA !!

MENYUSUI…… PASTI BISA !!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *