Oleh : Bunga Pitaloka SD A.Md.Gz
Hari AIDS Sedunia diperingati setiap tanggal 1 Desember setiap tahunnya. Ditetapkannya peringatan tersebut dengan tujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dunia terhadap wabah penyakit AIDS yang sangat berbahaya bagi tubuh.
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus sejenis retrovirus, yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Penderita HIV akan memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah sehingga mudah terinfeksi berbagai penyakit. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) merupakan stadium akhir dari HIV. AIDS muncul setelah lima atau sepuluh tahun bahkan lebih setelah terkena HIV yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh yang semakin lama semakin lemah sehingga semua penyakit dapat masuk kedalam tubuh. Sedangkan, ODHA adalah sebutan untuk orang – orang yang telah mengidap HIV/AIDS.
Menurut catatan WHO, HIV masih menjadi masalah kesehatan masyarakat global yang serius, dan sejauh ini telah merenggut 36,3 juta jiwa. Pada tahun 2020, tercatat 680.000 orang meninggal terkait HIV dan 1,5 juta orang tertular HIV. Diperkirakan ada 37,7 juta orang yang hidup dengan HIV per akhir tahun 2020, dan lebih dari dua pertiganya (25,4 juta) berada di wilayah Afrika.
Hingga saat ini belum ada obat untuk infeksi HIV. Namun, dengan meningkatnya akses ke pencegahan, diagnosis, pengobatan dan perawatan HIV yang efektif, infeksi HIV telah menjadi kondisi kesehatan kronis yang dapat dikelola. Ketersediaan layanan-layanan tersebut memungkinkan orang yang hidup dengan HIV untuk menjalani hidup yang panjang dan sehat.
Penularan HIV utamanya dapat terjadi melalui kontak dengan darah penderita yang terinfeksi HIV yaitu dengan hubungan seksual dengan penderita HIV, mendapat trasfusi darah dari orang yang terinfeksi HIV, menggunakan jarum suntik secara bergantian tanpa menjaga kesterilannya, serta dari ibu ke janin yang dikandungnya.
Gejala khas yang dapat ditemui pada ODHA adalah penurunan berat badan yang drastis akibat rusaknya dinding usus sehingga penyerapan nutrisi dan makanan tidak berjalan optimal. Oleh karena itu, perawatan dan pengobatan pada ODHA perlu diimbangi dengan keadekuatan asupan nutrisi, salah satunya dengan pemberian makanan tinggi kalori dan tinggi protein (TKTP).
Intervensi gizi pada ODHA dilakukan dengan tujuan :
- Meningkatkan sistem imun utk mencegah infeksi oportunistik (kandidiasis oral, sirosis hepatik, dll)
- Meningkatkan respon terhadap terapi (dg konseling gizi dan monev)
- Menjaga berat badan (BB) 95-100% dari BB normal
- Mengatasi demam dan gangguan gastrointestinal (mual, muntah, diare, konstipasi, dll)
- Melakukan monitoring evaluasi terhadap penggunaan terapi alternatif
Diet TKTP adalah diet yang mengandung energi dan protein di atas kebutuhan normal. Diet diberikan dalam bentuk makanan biasa ditambah bahan makanan sumber protein tinggi seperti susu, telur, dan daging. Diet TKTP juga merupakan pengaturan jumlah kalori dan protein serta jenis zat makanan yang dimakan setiap hari agar tubuh tetap sehat dan keadaan gizi ini sangat berpengaruh pada proses penyembuhan penyakit.
Dalam seporsi makanan TKTP harus memenuhi syarat sebagai berikut:
- Tinggi energi (40-45 kkal/kg BB);
- Tinggi protein (2,0-2,5 g/kg BB);
- Kandungan lemak 10-25% dari kebutuhan energi total;
- Cukup karbohidrat;
- Cukup mineral dan vitamin.
Dalam jurnal yang berjudul “Pendekatan Diagnostik dan Penatalaksanaan Pada Pasien HIV_AIDS Secara Umum” Kalori yang tinggi digunakan untuk mengompensasi penurunan berat badan dan peningkatan metabolisme ODHA akibat infensi. Protein tinggi, berfungsi memelihara dan mengganti jaringan sel tubuh yang rusak.
Pemberian diet TKTP bertujuan untuk memenuhi kebutuhan protein dan kalori, menambah berat badan hingga mencapai normal, menjamin terbentuknya sel-sel baru di dalam jaringan tubuh sehingga mencegah dan mengurangi kerusakan jeringan. Bahan makanan yang menjadi sumber utama protein dan kalori yang baik untuk diet TKTP adalah:
1. Bahan makanan sumber protein
– Sumber protein hewani : ayam, daging, hati, ikan, telur, susu, keju
– Sumber protein nabati : kacang-kacangan
2. Bahan makanan sumber kalori
– Sumber hidrat arang : beras, jagung, ubi singkong, roti, kentang, mie, tepung.
– Sumber lemak : minyak goreng, mentega
TIPS ASUPAN MAKAN UNTUK MENANGANI EFEK SAMPING HIV AIDS
Efek Samping | Rekomendasi Gizi |
Mual, Muntah | • Porsi kecil tapi sering • Hindari makan dan minum secara bersamaan • Air minum jernih dan sejuk • Makanan kering dengan tekstur renyah co : krakers, toast • Batasi makanan berlemak tinggi • Batasi makanan beraroma tajam • Gunakan baju yang longgar • Istirahat dengan posisi duduk setelah makan • Catat waktu saat mual dan muntah serta makanan yg merangsang mual dan muntah |
Diare | • Plain Carbohydrate co : nasi, bubur,cdsb • Buah – buahan rendah serat, co : pisang • Banyak minum • Porsi kecil tapi sering • Batasi makanan berlemak tinggi, makanan dan minuman yang sangat manis • Batasi makanan berbumbu tajam • Hindari susu dan produk olahannya • Batasi kafein (kopi, teh, coklat, minuman berenergi) |
Hilang selera makan | • Porsi kecil tapi sering • Volume makanan kecil tapi padat energi dan zat gizi |
Perubahan cita rasa | • Tambahkan bumbu dalam makanan • Hindari makanan kaleng • Makan di lingkungan yang nyaman |
Luka pada mulut | • Makanan lunak atau lumat • Lembabkan makanan dengan kuah • Minum dengan makanan • Hndari minuman asam • Makan dan minum pada suhu kamar |
Penurunan berat badan | • Porsi kecil tapi sering • Volume makanan kecil tapi padat energi dan zat gizi • Bila perlu konsumsi suplemen oral |